Perbedaan Minyak Rem DOT3 DOT4, jangan asal pakai

Perbedaan Minyak Rem DOT3 DOT4, jangan asal pakai –

Fightomotive Blog // Haill Brad’s… Minyak rem memiliki peran penting dalam sistem pengereman kendaraan Bermotor. Standard dan peruntukannya pun bervariasi, seperti yang umum digunakan bisa kita simak perbedaan Minyak Rem DOT3 DOT4.

Perbedaan Minyak Rem DOT3 DOT4

Minyak Rem ini khusus untuk sistem pengereman yang bekerja secara hidraulis. Biasa di gunakan pada Drum Brake/rem tromol pada mobil serta Disc Brake/rem Cakram Mobil dan Motor. Cara kerjanya adalah silinder master mengaktifkan tenaga hidraulika (hidrolik) untuk menghentikan laju roda. Dengan menekan karet tromol atau menjepit cakram saat tuas rem di operasikan. Tenaga hidrolik ini membutuhkan minyak rem. Saat master silinder mengirim energi mekanis ke piston akan terjadi gesekan yang menghasilkan energi panas. Nah minyak rem juga berfungsi untuk meredakan panas selain melumasi komponen Cakram dan kanpas. Sebenarnya Cairan ini bukan sejenis minyak atau Oli brad’s. Tapi karena banyak yang kurang faham dan memudahkan penyebutan Masyarakat lebih familiar dengan Minyak Rem. Padahal sebenarnya ini bukanlah sejenis Minyak, tetapi Cairan yang bersifat bisa menyatu dengan air biasa. Kalau minyak kan sifatnya tak bisa menyatu dengan air kan…?

Perbedaan Minyak Rem DOT3 DOT4

Kemampuan minyak rem

Sekarang kita lanjut ke pokok bahasan tentang minyak rem yang banyak beredar serta di gunakan konsumen. Saat ini minyak rem harus berstandart DOT (departemen of transportation). Sedangkan Standart DOT3 dan DOT4 paling banyak di pakai, meskipun ada DOT5 dan seterusnya. Pada dasarnya standar DOT3 DOT4 dan seterusnya, terbuat dari bahan yang sama. Yaitu dapat menyerap air dan uap air (kelembaban) atau juga bersifat higroskopi. Yang membedakan, bahan kimia yang dikandung dan titik didihnya. Patut di ketahui Standart DOT 4 tidak bekerja maksimal jika dipakai pada rem yang merekomendasikan DOT 3. Jika di paksakan menggunakan cairan yang bukan standarnya, bisa mengakibatkan komponen rem rusak. Karena spesifikasi keduanya berbeda sehingga tak boleh asal memakainya.

Cairan rem DOT4 sedikit lebih baik dengan titik didih tertinggi mencapai 255°Celsius sedangkan DOT3 hanya 245° Celsius. Sebagai contoh pemakaian cairan DOT4, bisa tercampur air sebanyak 3% dan terjadi dalam waktu 1 tahun. Ini bisa menyebabkan titik didih turun dari 255° Celcius menjadi hanya 145° Celcius. Jadi cairan rem lebih mudah mendidih karena air memiliki titik didih 100° Celcius dan kandungannya mendidih lebih dahulu. Sehingga mengubahnya menjadi uap air yang akhirnya membentuk gelembung udara. Gelembung udara sangat berbahaya karena mengurangi kemampuan cairan rem untuk menyalurkan tekanan untuk mendorong kampas rem. Sedangkan sistem pengereman, sangat bergantung pada kemampuan cairan rem menekan kampas. Jika tidak segera diganti akan terjadi gejala rem blong karena kampas tidak bekerja.

Perbedaan Minyak Rem DOT3 DOT4

Nah apabila spesifikasi kendaraan Anda bisa untuk DOT3 atau DOT4 recomend banget DOT4 deh karena titik didihnya lebih baik. Di Indonesia umumnya Cairan Rem berwarna merah karena lebih mudah mengontrolnya apakah cairan habis atau tidak. Ada juga yang menggunakan warna bening untuk memudahkan melihat kualitas cairan karena pemakaian. Biasanya kalau cairan jelek, warnanya keruh dan sedikit hitam. Penggantian minyak rem sebaiknya di lakukan setiap 20.000 km untuk Motor dan 10.000 km untuk Mobil. Atau setidaknya 1 tahun sekali dengan menguras dan menggantinya, sekalian cek seal piston dan kaliper rem untuk keselamatan berkendara kita. Cara menguras cairan pun mudah cukup membuka baut pembuangan pada kaliper, ingat bukan lewat master rem ya. Yaps semoga artikelnya bermanfaat… Salam Cah Nggunung…
By JeckminatoR☠

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *